Ahad, 26 Ogos 2012

SOAL JAWAB TATKALA SAKARATUL MAUT


( Jawaban Roh )
Diriwayatkan, tatkala Malaikat maut mencabut roh seseorang mukmin, maka berkatalah ruh “Aku tidak akan ikut selagi engkau belum diperintah untuk urusan itu”. Lalu ruh menuntut alamat dan tanda-tanda seraya berkata “ Sesungguhnya Tuhanku telah menjadikan aku dan memasukkan aku kedalam tubuhku, ketika itu engkau tidak ada. Adapun sekarang engkau akan mengambil aku”.
Maka kembalilah Malaikat maut kepada ALLAH SWT. Lalu ALLAH berfirman yang bermaksud “ Apakah kamu telah mencabut ruh dari seorang hamba-hambaku ?”
Malaikat maut menjawab “ Ya ALLAH, bahawasanya hamba Mu berkata seperti Itu…..dan ia menuntut alamat dan tanda-tanda kepadaku”. ALLAH berfirman lagi yang bermaksud “ Sungguh benar ruh hamba ku”. Lalu ALLAH berfirman “ Wahai malaikat maut, pergilah ke surga, ambillah tuffah dan itulah tanda-tandaku dan perlihatkanlah kepada ruh hamba Ku”. Malaikat maut lalu berangkat ke surga dan mengambil tuffah yang di atasnya tertulis :
Artinya “ Dengan nama ALLAH yang maha pemurah lagi maha penyayang ”
Setelah tuffah itu di perlihatkan kepada ruh, maka keluarlah ruh tersebut dengan sempurna.

( Jawaban Anggota badan )
Dalam satu riwayat yang lain, tatkala sakaratul maut, maka datanglah Malaikat maut di sisi mulut untuk mencabut roh seseorang hamba dari mulutnya. Maka keluarlah dzikir dari mulutnya seraya berkata “ Tidak ada jalan bagimu dari arah ini”.
Maka kembalilah Malaikat maut ke sisi ALLAH menyampaikan akan hal sedemikian itu. Lalu ALLAH memerintahkan “ Cabutlah dari arah yang lain”.
Lalu Malaikat maut mendatangi dari sisi tangan seseorang hamba itu, namun keluarlah pula sedekah seraya berkatalah tangan “ Tiada jalan bagimu untuk mencabut nyawa, sebab ia bersedekah dengan aku, mengusap anak yatim dengan aku, begitu pula menulis kalam dan memukul leher-leher orang kafir dengan pedang pada aku.
Selanjutnya Malaikat maut datang ke sebelah kaki, dan kaki pula berkata “ Tidak ada jalan bagi mu dari arah ku, sebab ia berjalan dengan aku untuk berjemaah, berhari raya, ke majlis-majlis ilmu dan belajar”.
Malaikat lantas mendatangi ke sisi telinga. Lalu telinga berkata “ Tiada jalan bagi mu dari arahku, sebab ia mendengar AL-QURAN , suara azan dan dzikir dengan aku”. Lalu Malaikat mendatangi kedua mata. Maka kedua mata itu berkata “ Tiada jalan bagimu dari arah kami, sebab ia melihat dengan aku mushaf-mushaf, wajah-wajah para alim ulama, kedua orang tua dan para shalihin”.
Akhirnya Malaikat maut kembali kepada ALLAH seraya berkata “ Wahai Tuhanku,
Bahawasanya hamba Mu berkata demikian….demikian….”
Maka ALLAH berfirman yang bermaksud “ Wahai Malaikat maut, gantunglah nama Ku pada tapak tanganmu, dan perlihatkanlah kepada rohnya hamba Ku sehingga ia melihatnya”.
Kemudian Malaikat maut pergi dan menulis nama ALLAH pada tapak tangannya lalu memperlihatkan kepada roh seorang hamba. Maka keluarlah ruhnya seorang hamba itu dengan berkat nama ALLAH.
ALLAH S.W.T berfirman yang bermaksud ;
“ Maka adakah orang-orang yang dibukakan ALLAH hatinya untuk ( menerima ) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya”.
( Az-Zumar : 22 )
Disebutkan dalam sebuah hadith “ 5 perkara merupakan bisa yang mematikan dan 5 perkara yang lain adalah ubatnya”.
1. Dunia adalah bisa yang mematikan, zuhud adalah ubatnya.
2. Harta adalah bisa yang mematikan, zakat adalah ubatnya
3. Ucapan adalah bisa yang mematikan, dzikirullah adalah ubatnya.
4. Seluruh umur adalah bisa yang mematikan, taat adalah ubatnya.
5. Seluruh tahun adalah bisa yang mematikan, bulan ramadhan adalah ubatnya.

Dalam sebuah Hadith lain, apabila seoarng hamba sudah sampai pada nazak, maka menyerulah penyeru dari sisi ALLAH : Tinggalkanlah ia sampai istirehat seketika.
Demikian pula jika ruh itu sampai di kedua lutut dan pusar. Dan jika sudah sampai pada kerongkong, maka datanglah panggilan : Tinggalkanlah ia sampai anggota-anggota badan itu minta izin berpisah dengan anggota badan yang lainnya.
Maka mata meminta izin berpisah dengan mata, demikian pula kedua telinga, kedua tangan, kedua kaki dan seterusnya.
Maka kita pohon perlindungan ALLAH hendaknya janganlah berpisahnya ma’rifat dan iman dari hati.
Demikian tinggallah segala-galanya. Maka jika ia tidak melihat Tuhan yang Maha Mulia, sungguh merugikan ia dengan kerugian yang amat besar.
Imam Abu Hanifah ra. berkata “ Kebanyakan sesuatu yang merosak iman dari seorang hamba adalah waktu nazak”.
Semoga ALLAH S.W.T menjaga akan rosaknya iman kita.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan